Sabtu, 03 Desember 2011

Rapat Koordinasi



1 Desember 2011, awal bulan yang indah, semoga menjadi pembuka hari-hari baru yang lebih baik. Kuawali dengan niat “lillahi Ta’alah…” moga penuh berkah. Betapa tidak,,, pagi ini kami diajak menghadiri Rapat Koordinasi Tingkat Kecamatan Pemberdayaan Masyarakat di Dalam Kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara. Awalnya kami ragu untuk menghadirinya, karena kami khawatir acara ini adalah rapat intern yang tidak bisa diikuti sembarang orang. Sehari sebelumnya kami memberanikan diri berkunjung ke kantor Taman Nasional untuk mematiskan perihal acara tersebut. Alhamdulillah, kami mendapat sambutan positif dari para pengelola Taman Nasional setempat. Mereka memperbolehkan kami hadir dalam acara tersebut karena kami mempunyai tujuan yang sama yaitu pemberdayaan masyarakat dan sekaligus untuk ajang mengenal dan dikenal masyarakat desa. Syukur Alhamdulillah, serasa mendapatkan pelukan hangat dari seorang sahabat setelah hampir dua bulan kami mencari sosok yang tepat untuk saling berbagi. Membicarakan segala sesuatu yang telah terjadi sebelum kami ada di sini sampai beberapa tahun ke depan yang berkaitan dengan masyarakat.

Positif thinking, adalah sesuatu yang terus kami bangun dalam menghadapi siapapun dan apapun. Dari situ kami berharap, selalu dimudahkan jalannya. Karena kami yakin sebagai manusia biasa, pastilah kami banyak kekurangan. Kami akan terus belajar dan belajar dengan siapapun yang kami temui, karena mereka adalah ladang ilmu bagi kami. Setiap kegiatan akan kami ikuti dengan senang hati, karena bagi kami, “setiap kegiatan adalah belajar”. Belajar menjadi lebih baik, berproses dengan alami dan mudah-mudahan benar-benar dari hati. Moga Allah meridhoi…

Jumat, 02 Desember 2011

LAYAKKAH ENGKAU KUPERCAYAI???

Manusia diciptakan sebagai mahluk individu sekaligus juga sebagai mahluk sosial. Maka tak dapat dipungkiri jika kita membutuhkan bantuan orang lain. Untuk menjalankan segala aktivitas, mulai dari sandang, pangan, papan, dan pekerjaan. Bahkan untuk hal-hal yang sepele sekalipun, misalnya saat kita sedih dan jauh dari keluarga, kita butuh seseorang untuk menguatkan hati. Maka kita perlu yang namanya teman untuk berbagi. Tapi sejauh mana kita boleh mempercainya? Apakah semua hal dari kita harus mereka tahu, dan begitu juga sebaliknya? Apakah semua benda yang kita miliki juga menjadi miliknya atau mungkin boleh sekedar memakainya bersama? Ada contoh kasus, yang mungkin bisa menjadi bahan renungan untuk kita bersama. Kejadian ini sudah lumayan lama, kira-kira 2 tahun yang lalu. Kenapa aku tertarik untuk menuliskannya? Karena aku tak ingin kejadian ini terjadi pada kalian.

****

Ada 3 orang mahasiswi sebuah perguruan tinggi terkemuka di Jawa Tengah, melakukan program magang di sebuah rumah sakit swasta di kota Yogyakarta. Mereka mencoba membangun komunikasi yang baik agar dalam waktu 3 bulan ke depan dapat mereka lalui dengan baik. Mereka sengaja mencari kos-kosan dalam satu rumah dengan harapan lebih mudah melakukan koordinasi. Tiba-tiba seorang mahasiswi yang bernama Titis, mendapat telepon dari saudaranya "Mbak Icha" yang kebetulan  mengambil program double degree di sebuah universitas negeri terkemuka di Yogyakarta. Mb Icha mengajaknya tinggal di kontrakannya, biar lebih dekat sama anaknya. Titis agak berat meninggalkan kedua temannya, selain itu uang DP juga sudah diserahkan ibu kos, tidak mungkin untuk diminta kembali. Terlebih lagi, dia takut jika merepotkan mb Icha dan keluarganya, apalagi setiap week end suami mbak Icha datang ke kontrakan. Tapi ajakan mbak Icha tak dapat ditolaknya, akhirnya Titis berpamitan pada kedua temannya "Vica dan Dian".

Kamis, 01 Desember 2011

AKU MENYAYANGIMU...


11 Oktober  2011, tepat ba’da maghrib aku terhanyut dalam dekapan hangat ayah tercinta. Moment seperti  ini jarang sekali kudapati. Maklum, ayah bukan tipe orang yang romantis (maksudnya, beliau pandai memendam perasaan, entah sedih atau gembira, takmudah kutangkap ekspresinya). Tapi sore ini aku benar-benar merasa terharu dibuatnya. Saat aku hendak berpamitan untuk berangkat bekerja ke sebuah kota yang lumayan jauh jarak tempuhnya, dan kemungkinan dalam waktu lama tidak pulang ke kampung halaman. Beliau memberikan beberapa “wejangen” sebelum melepas kepergianku. Insyaallah kata-kata beliau akan selalu kuingat di tanah rantau nanti, “jaga diri baik-baik, di manapun kamu berada yakinlah bahwa Allah bersamamu! Doa Ayah, selalu tercurah untuk segala kebaikanmu.” Ku hanya mampu mengiyakan setiap perkataan yang serasa hangat harum nafasnya, membelai pipi sebelum masuk ke telingaku. Kuperhatikan dengan dekat wajahnya, Ayah…tanpa kusadari kerut dikeningmu mengatakan bahwa kau cukup berat melepasku. Gumamku dalam hati, ”Yakinlah… aku akan selalu berusaha memegang janji dan tanggung jawab.” Kucium kedua tangannya sebagai tanda “takdzim” dan memohon restunya. Ayah menyambutnya dengan kecupan hangat di keningku diiringi lembutnya doa yang beliau mintakan pada Allah untukku. Meski halus, aku bisa merasakannya.

Minggu, 11 September 2011

Kupatan (Peringatan di bulan Syawal) 1432 H

google.co.id
Adzan subuh sudah berkumandang tepat di tujuh hari pasca lebaran. Bergegas ku bangkit dari tempat tidur menuju kamar mandi. Air telah membasuh anggota wudluku, sejuk...rasanya. Alhamdulillah, sholat subuh pun sudah tertunaikan. Aku bangunkan adikku tersayang, "Ahmad" namanya. Tak butuh waktu lama untuk membuatnya terbangun memenuhi panggilan-Nya. Kali ini ada yang berbeda pada dirinya, Ia habiskan subuh di kamar belakang tempat sholat keluarga. 

Aku tidak lupa jika hari ini ada ritual "kupatan" di setiap Masjid, Mushola, ataupun Surau yang setiap satu tahun sekali diperingati, tepatnya di bulan Syawal tujuh hari setelah iedul fitri. Kuingat kemarin Adek bilang, "Mbak, kupatan besok aku mau ikut ke mushola depan rumah." Kujawab dengan tegas, "Ya, harus!"

Selasa, 12 Juli 2011

Rame-rame ke Malang


Hujan deras mengguyur kotaku di malam Selasa, 23 Maret 2010. Namun aku harus keluar rumah dengan mengendarai sepeda motor untuk memberikan les privat pada "Ernik", Siswa kelas II SD yang sudah 1 tahun ini belajar baca tulis padaku. Les hari ini sengaja kuajukan 1 jam, karena aku dan teman-teman (Wulan, Santi, Ucup, & Aat) telah sepakat akan melakukan perjalanan ke Kota Malang dalam rangka menghadiri acara resepsi pernikahan teman kami "Endah".
Simak perjalanan kami selanjutnya di http://ceritafai.multiply.com/journal/item/14/Rame-rame_ke_Malang

Sabtu, 23 April 2011

Berontak

Secerca harapanpun tak sanggup ku bayangkan
Angan yang dulu melambung kian memudar
Bersama waktu yang terus bergulir
Meninggalkanku dalam asa yang hampir pupus...

Kini kutemui,
Ku bukan diriku lagi...

Riang tawa yang slalu menghiasi hariku
Logika dan kepekaan yang jadi modalku
Prinsip yang menegakkan hidupku
Entah, kemana meninggalkanku???

Jika aku ditanya, mengapa?
Jujur,ku juga tak tau jawabnya.
Yang ada hanya "kemarau"
Jiwa dan ragaku...

Sedih, tak cukup mewakili perasaanku
Galau, tak cukup menggambarkan suasana hatiku
Marah, tak cukup melampiaskan amarahku
Berontak, tak cukup menyelesaikan masalahku

Karena tak ada alamat yang tepat
Untuk mengirimkan semua itu...

Hanya pada "Kekasih hatiku"
Semua itu kualamatkan
karena Dia selalu menemaniku
disaat ku dekat maupun jauh dariNya...

Terima kasih untuk segala penyertaanMu...
Tak ada satupun yang dapat ku dustakan
Atas semua kemurahanMu

Hingga detik ini aku masih bernafas
Disetiap helaan nafasku
Ku ingin selalu ada asmaMu
Karena inilah satu-satunya harapanku
Kenapa sampai hari ini
Aku masih masih ingin melihat matahari...

Belajar Tak Hanya di Sekolah


Judul              : Belajar Tak Hanya di Sekolah
Pengarang      : Rebecca Greene
Penerjemah    : Valentinus Eric
Penerbit         : Esensi Erlangga Group
Tebal              : x+258 halaman

Pandangan orang mengenai buku ini:
Bermanfaat dan memikat. Pasti membangkitkan ide-ide dan membuka dunia baru yang penuh kesempatan bagi setiap remaja. Booklist

The Princeton Review’s Student Advantage Guide to Summer: the best programs, the cooles jobs, travel and adventure, and the art of hanging out / Michael Freedman (New York: Random House, 1995).
Bila musim panas menjelang dan kamu sedang mencari hal keren untuk dilakukan carilah panduan ini. Buku ini akan membuatmu merencanakan segalanya dari perkemahan hingga program petualangan atau menjadi sukarelawan. Daftarnya mencakup sejarah program, deskripsi, biaya, dan banyak lagi.
Ini adalah alamat-alamat yang dituliskan dalam buku ini, mungkin bisa kalian kunjungi dan semoga bermanfaat.

American Camping Association
5000 State road 67 North
Martinsville, IN 46151
(165) 342-8456

Boston University’s Sargeant Camp
36 Sargent Camp Road
Hancock, NH 03449
(603) 525-3311

Fenter For Creative Youth (CCY)
Wesleyan University
350 High Street
Meddletown, CT 06459
(860) 685-3307

Concordia Langguage Villages
901 8th Street South
Moorhead, MN 56562

The CTY Challenge Award Program
Johns Hopkins Univercity Centre for Talented Youth (CTY)
3400 North Charles Street
Baltimore, MD 21218-2699
(410) 516-0337

National Youth Science Camp (NYSC)
National Youth Science Foundation. Inc
P.O. BOX 3387
Charleston, WV, 25333
(304) 342-3326

Teen Tours of America
1121 Holland Drive, Suite 21
Boca Raton, FL 33487
1-888- Tour-TTA (1-888-868-7882)

Woods Hole Sea Programs
Sea Education Association, inc
P.O. BOX 6
Woods Hole, MA 02543
1-800-552-3633,ext.770

            Petersons Summer Opportunities for Kids and Teenagers 2000 (Princeton, NJ. Peterson’s Guides, 1999) berisi lebih dari 2500 kesempatan musim panas. Memberikan informasi tentang perkemahan, wisata remaja, program-program akademisi, berbagai petualangan alam liar, workshop seni dan lahraga, program pelayanan masyarakat, dan lain-lain. Kamu akan menemukan rincian seperti biaya, tinggal, bantuan financial dan akreditasi.

Adventures Afload, Teen SCUBA Diving and Sailing Camp, Ltd.
5349 Heather Ridge path
Lecanto, FL 34461
(352) 527-3366

The Archeological Institute of America
656 Beacon Street, 4th floor
Boston, MA 02215

Bike – Aid
Global Exchange
2017 Mission Street, Suite 303
Sanfransisco, CA 94110
www.global exchange.org/getinvolved/bikeaid

Earth Watch
3 Clock Tower Place, Suite 100
BOX 75
Maynard, MA 01754
1-800-776-0188

National Out Door Leadership School (NOLS)
288 Main Street
Leader, WY 82520-3140
(304) 332-5300

Outward. Bound
100 Mystery Point Road
Garrison, NY 10524
1-800-243-8520

Pangaea Quest: Teen Adventure School
8169 East Via De Viva
Scottdale, AZ 85258
(602) 684 – 9370

Sail Caribbean
79 Chruch Street
North Port, NY 11768
1-800-321-0994









Minggu, 17 April 2011

TIDUR YANG SEHAT


SEPULUH CARA PRAKTIS RENGKUH KENYAMANAN TIDUR
Tips  Kesehatan dari KOMPAS, Senin, 11 April 2011

Manusia membutuhkan kenyamanan tidur merupakan hal yang sudah tidak terbantahkan lagi. Pasalnya, tidur amat diperlukan setiap orang untuk fase beristirahat, agar besok hari dapat menjalani aktivitas dengan stamina baru. Jangan lupa, bagi Anda yang berusia dewasa, usahakan untuk mendapatkan waktu tidur yang cukup sekitar 7-8 jam sehari.

Tidur menyimpan banyak manfaat. Walaupun kita beristirahat, tubuh tetap bekerja membangun sistem imunitas tubuh. Bila pada usia anak-anak, tubuh akan memicu hormon pertumbuha, sedangkan bagi orang dewasa sistem tubuh bekerja untuk memperbaiki jaringan sel yang rusak. Tak heran bila ketika sakit, resep jitunya adalah makan, minum obat, dan tidur yang cukup.

RANGKUMAN MATERI BAHASA INDONESIA


BERITA

Kalimat utama: Kalimat yang berisi ide pokok. Dapat ditemukan awal, akhir, awal dan akhir, atau diseluruh paragraph.
Kritik merupakan tanggapan yang disertai uraian dan pertimbangan baik/buruk mengenai sesuatu.
Kritik dapat berupa; tanggapan positif (baik) atau tanggapan negative (buruk).
Kritik harus disertai alasan yang logis (dapat diterima oleh akal).
Ketika memberikan tanggapan, pendapat pun sering diungkapkan.
Pendapat (opini): merupakan pikiran atau perkiraan tentang sesuatu.
Pendapat dapat berbeda satu orang dengan lainnya, sehingga belum tentu dapat dibuktikan kebenarannya.
Simpulan: merupakan ikhtisar (rangkuman) atau pendapat terakhir berdasarkan uraian sebelumnya.
Berita merupakan keterangan mengenai kejadian / peristiwa
Berita merupakan jawaban atas pertanyaan 5W+1H, yaitu:
a.   What, apa yang diinformasikan
b.   Who, siapa yang diinformasikan
c.    Where, di mana peristiwa terjadi
d.   When, kapan peristiwa terjadi
e.   Why, mengapa peristiwa terjadi
f.    How, bagaimana peristiwa terjadi
Media massa biasanya menyajikan isi berita yang sama, namun cara / teknik penyampaiannya berbeda.

CARA MENCARI ISI BERITA
Isi berita dapat diketahui dengan mengajukan pertanyaan apa. Isi berita secara ringkas terdapat dalam headline / kepala berita. Kepala berita berisi penjelasan 5W+1H

CARA MENCARI PERBEDAAN PENYAJIAN
Penyajian berita setiap surat kabar berbeda. Perbedaan tersebut dapat diketahui dengan mengajukan pertanyaan 5W+1H. Selain itu, pertanyaan yang dapat diajukan yaitu: berapa. Setiap kalimat adalah jawaban atas satu pertanyaan.
Informasi memberitahukan peristiwa / sesuatu yang dilaporkan. Dalam linformasi tersebut, terdapat pernyataan yang bertentangan.

ADA APA GERANGAN?



Sahabatku... Lagu ini, khusus ku persembahkan untukmu. Semoga bisa sedikit meringankan bebanmu! 



USAH KAU LARA SENDIRI, Katon Bagaskara feat Ruth Sahanaya

 

Kulihat mendung menghalangi pancaran wajahmu
Tak terbiasa kudapati terdiam mendura
Apa gerangan bergemuruh di ruang benakmu
Sekilas galau mata ingin berbagi cerita

Kudatang sahabat bagi jiwa saat bathin merintih
Usah kau lara sendiri masih ada asa tersisa

Letakkanlah tanganmu di atas bahuku
Biar terbagi beban itu dan tegar dirimu
Di depan samar cahya kecil tuk memandu
Tak hilang arah kita berjalan menghadapinya

Sekali sempat kau mengeluh kuatkah bertahan
Satu persatu jalinan kawan berajak menjauh
Kudatang sahabat bagi jiwa saat bathin merintih
Usah kau lara sendiri masih ada asa tersisa

Tak hilang arah kita berjalan menghadapinya
Usah kau simpan lara sendiri


 ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Berkali-kali Kau hadir di hadapanku tanpa sepenggal kata, hingga kau berlalu begitu saja…
Maaf jika ku tak bisa berbuat lebih.

Akhir-akhir ini kudapati engkau bermuram durja. Sinar di wajahmu tak seterang biasanya, agaknya cuaca di langit hatimu tersaput awan hitam???
Sinar di matamu mengisyaratkan, bahwa kau butuh tempat untuk berbagi.

Tak usah kau ragu, aku akan slalu ada untukmu. Disegala kondisimu, entah suka ataupun duka. Jangan pernah merasa sendiri, setidaknya masih ada aku yang selalu siap untuk kau bagi sbagian lara yang kau rasa. Meski sering perbedaan menjadi jurang diantara kita. Perselisihan kecil itu hal yang biasa. Usah kau lara sendiri, masih ada asa tersisa. Cobalah lebih bijak terhadap diri, di sekeliling kita masih banyak orang yang tak seberuntung kita.

Sambutlah uluran tanganku, agar kau bisa bangkit untuk merengkuh asa yang tersisa. Jangan pernah takut untuk terjatuh, karna tlah ku sediakan bahu ini untuk tempatmu bersandar. Biar bisa turut kurasa beban yang kau punya, hingga tegarlah jiwa ragamu….

Mari kita susuri celah kecil menuju cahaya di seberang sana. Jangan pernah kau lepaskan genggamanku, biar kita tak terpisah dan salah arah.

Sesekali ku dengar kau mengeluh “kuatkah bertahan” disaat satu persatu kawan pergi menjauh?
Kuyakinkan sekali lagi “masih ada aku di sini” usah kau simpan lara sendiri.

Minggu, 13 Maret 2011

MENJEMPUT RIZKI

Temanku yang baik dan insyaallah sholeh. Kukan mencoba menanggapi notemu, ini menurut pemikirnku sendiri, maaf jika mungkin tidak sesuai dengan pemikiranmu.

Masalah ini pernah kamu tanyakan padaku, tapi mungkin sikonnya kurang mendukung jadi jawabankupun sekenanya.

Menurutku, yang namanya rizki, jodoh, hidup & mati kita itu sudah di atur.
Nah, sekarag yang sedang di bahas adalah rizki. Setiap makhluk itu sdh da rizkinya msng2, tinggal bagaimana kita mengusahakannya, dan mengambilnya dgn cara apa, itu tergantung dari masing-masing orang.
Ibartnya Allah telah menghamparkan rizki tu seluas lautan, kita bisa mengambilnya dengan cara apapun. Ada yang memakai alat canggih, midle, dan tradisional, bahkan ada yg hanya menunggu percikan dari orang lain mskipun ia tahu bahwa ia jg berhak untuk mengambil air itu sepuasnya, mungkin karena ada keterbatasan dalam dirinya.
Dari semua cara yg dia tempuh untuk mengambil air itupun terkadang dengan cara yang batil, ada juga yg halal tercampur yang batil entah sengaja/pun tidak, bahkan ada yang benar-benar halal, meskipun dari satu sumber mata air yang sama.


Mungkin lebih jelasnya dengan perumpamaan berikut:
Dilaut sedang terjadi tragedi tumpahnya minyak dari kapal yang kecelakaan. Padahal laut itu adalah satu-satunya sumber kehiduapn bagi mereka, jadi mau tidak mau mereka harus mengambil air itu untuk menyambung nyawa.
Nah yang akan di bahas di sini adalah caranya untuk mengambil air itu. Pasti setiap orang  mempunyai cara yang berbeda-beda, sesuai pemikiran, ilmu & tujuan masing-masing.
1. Hanya mngambil minyaknya saja, dngn alt yg canggih skalian. krn dia bfikir saat itu dia mampu dan kuasa mlakuknnya, tnpa mmperdulukn akibt yg d timbulkn dr usahanya. yg mungkin akibtnya al: smakin trcemr laut itu krn efek samping alt modrn yg d gunkn, mmrlukn wkt yg lma dmi usahanya shg mngganggu hjat hdp orng bnyk. para nelayan tak bs mlaut sbbs dulu, plaku bisni ekowisata trgnggu proyek mrk, dll. Org lain yg tak punya kuasa hanya bs mnunggu sambil mnonton btapa tmaknya para pnguasa. Mski dlm ht, mrk th bhwa hal itu slh & mrugikn mrk. Mrk hnya bisa mnglus dada sraya bkata " 'Audzubillaahimindzalik" tanpa tindakn yg nyata.
2. mngambil sekenanya saja, dpt lbh bnyk air / minyak tdk trlalu pduli, dpt air lbh bnyk ya syukur, dpt minyak yg lbh bnyk jg lbh bsyukur krn nntinya bs d jual. Biasanya mrk tmsuk golongn yg pas2san dlm bpikir n mls dlm usaha, serta dgn ilmu yg apa adanya.
3. Hanya mau mngmbil air yg bnar2 tdk trcmr olh minyak. krn bgnya mski minyak itu lbh mhl dr air jk d jual, tp ttp aja minyak itu bkn haknya. Ada yg lbh bhak u mnangani mslh itu; ada aparat yg kn mnyelidiki pnybab trjadinya, ada pihak ahli yg d tugasi mbersihkn tumphnnya srta th cara bgmn mrecover prairn tsb.
Dia mnginginkn apa yg msk dlm tbhnya baik tu mknn atopun cr mndptknnya, tdk lain adl yg bnr2 halal mnurutnya. Ada kekhawtirn kalo seumpama dia ikut mmbntu mmbrsihknnya, mlh dia mngganggu proses yg sdg bjln/bhkn dia tkut kalo2 ia jd ikut mmnfaatkn ssuatu yg bkn haknya. Golongn ini, sdh mlakukn hal yg baik, tp kontribusinya u org lain kurg. Alngkh baiknya jk ia bs mngmbil hal yg baik u dirinya, jg bs btindk u kmaslhtn bsma.

Waallahu'alam bisawaf...
Smua itu adlh cth cr2 org mnjmput rizkinya, pst msh bnyk cr laen slain yg tlah d sbutkn d ats.
dr situ qt bs mngmbil ksimpuln bhw tak ada satupun d dunia ini yg smpurnya, kecuali DzatNya. Sbg mns kita hnya mmpu b'usaha mlkukn yg tbaik.
Stiap kbaikn itu akn bsinggungn dgn kburukn, Stiap mkhluk mmpunyai hak, & stiap hak itu tdk bs d jlnkn scr mutlk, krn akn bsinggungn dgn hak org lain.

mns d karunia akl u bfikir & d bri nafsu u bkhndak.
Aku b'linduung dr lisan yg slalu mnimbun dosa, dr fikirn yg tak prnh smpurna. Smoga Allah snantiasa mmbimbing qt dlm kbaikn. Mnjdkn Iman, Islm, & ikhsan qt smakin tangguh.

yg kutulis d atas adlh dr pmikirnku smata, pst bnyk kkurngn. Jk da kbnrn pstnya dtngnya drNya, & jk da kslhn pst dtng dr pbibadiku.
Maka sbg renungn ku kutip 1 hadist dr Tarjamah Riyadhus Shalihin (Syaikh M. Nasiruddin Al-Albani, jld 1)
"dr Abu Kabasyah Amr Ibn Sa'ad Al-Anmari r.a. dia mndngr Nabi SAW brsabda: " 3 hal aku bsumpah atasnya, & aku akn mncritakn pdmu 1 hadist mk plihralh. " tdk bkurng hrt sseorng itu krn sdkh, & tdklh sseorng hmba itu d aniaya dng sbuah pnganiayaan lalu ia bsbr mnanggungnya mlainkn Allah pst mnmbh kmuliaan bgnya, & tdklh seorg hmb mbuka pntu minta2 mlainkn Allah mbuka pntu kmelrtn bgnya." & aku akn mncritkn 1 hadist pdmu mk plihrlh. Beliau brsbda: " ssguhnya dunia ini milik 4 org, yi:
1. sseorng yg d karuniai hrt & ilmu olh Allah, lalu dgn krunia itu ia btqw kpd Tuhannya, mnymbung tali kluargnya, & mngthui hak Allah d dlmnya. Mk ini adl kdudkn yg pling utm.
2. sseorng yg d karuniai ilmu olh Allah & tdk d karuniai hrt ttp dia punya niat yg jujur, ia brkata: "seandainya saya d karuniai hrt tntu akn brbuat spt pbuatn fulan." Mk dia dgn niatnya itu, pahala k2nya adlh sama.
3. sseorng yg d karuniai hrt olh Allah tp tdk d karuniai ilmu, shngga dia tdk punya arh (ngawur) dlm hrtnya, tnpa (d pndu ilmu); dia tdk btqw kpd Tuhannya d dlmnya, tdk mnggunknnya u silturrahmi, & tdk mngthui hak Allah d dlmnya. Ini adl kdudukn yg pling buruk.
4. sseorng yg tdk d karuniai hrt / pun ilmu olh Allah. Lalu dia bkta: " seandainya sy mmliki hrt tntu sy akn mnggunknnya spt apa yg d lkukn olh Fulan, mk ia dgn niatnya itu, dosa k2nya adlh sama."
(HR. Tirmidzi, dia bkata: "Hadist Hasan Shahih").
***********************************************************************************

Tulisan ini pernah kukirimkan pada seorang teman yang meminta pendapat tentang keresahannya dalam menjemput rizki di negara yang carut-marut ini. Semua ini ku tulis atas pemikiranku belaka, dalam waktu yang singkat, jadi tanpa melalui tahap edit, tulisan & bahasanya juga semau "gue". So, banyak kekurangannya. Tapi mudah-mudahan bisa memberikan sedikit pilihan atau sekedar masukan.

Jumat, 07 Januari 2011

Pagi Mencekam (Sisi Kelam Sebuah Keluarga)

Hari masih pagi,hilir mudik anak-anak sekolah dan para pekerja di jalan depan rumah kami masih tampak ramai.Aku keluar untuk menyapu halaman sambil merapikan taman. Kulihat dua orang tetangga sebelah rumah sedang asyik memanen mangga yang pohonnya berbatasan langsung dengan pagar rumahku.Ditengah keasyikanku bercengkrama dengan bunga-bunga di taman, tiba-tiba terdengar suara ribut, dan suara itu tak asing lagi bagiku. Subhanallah suara itu adalah percekcokan antara mertua dan menantu. Bukan maksud untuk menguping peselisihan diantara mereka, tapi aku sudah terlanjur ada dalam situasi yang sulit. jika aku berdiri kemudian menjauh dari tempatku semula, aku malah tidak enak dengan mereka. Maka aku putuskan untuk tetap jongkok sambil merapikan rumput di taman. 

Astaghfirullah...perselisihan ini semakin sengit, awalnya sang mertua melontarkan kata-kata kepada menantunya, pelan namun cukup menyinggung sang menantu. "Senangnya...bisa panen rambutan,,, tanpa susah-susah menanam, yang nanam ja belum pernah mencicipi hasilnya!" Sontak sang menantu marah bukan kepalang, memaki sang mertua sekenanya sambil berlari mencari pembelaan pada bapak mertuanya. Seperti sudah diketahui orang sekampung perihal hubungan kekeluargaan mereka yang carut marut. Maka pecahlah perang mulut antara ibu mertua dengan suami dan anak menantuntya.

Sebenarnya ku tak tahan mendengar perselisihan diantara mereka, sering-sering hati ini beristighfar memohon ampun, dan memohon perlindungan-Nya. Sungguh ku tak tega mendengar seorang ibu menerima cacian dan makian bertubi-tubi dari menantu dan suaminya sendiri. Meskipun sang ibu yang salah, tapi bukan begini cara yang tepat menyelesaikan masalah. Miris aku mendengar kata-kata yang terlontar dari sang ibu saat tak berdaya mendengar anak dan suaminya  menghakimi dirinya. "Bunuh saja aku, Pak...! Aku perempuan tak pernah benar di matamu dan anak-anak, aku sudah tak punya harga diri sebagai manusia"

Ya Allah...ternyata akar permasalahannya adalah mengenai hal ikhwal akan diadakannya pernikahan putri terakhir mereka. Sang bapak menginginkan acaranya diselenggarakan secara sederhana, ijab qobul dilanjutkan dengan walimahan secara sederhana pula, karena yang diundang hanya tetangga terdekat, saudara dekat dan teman calon pengantinnya. Jumlahnya kurang lebih 150 orang. Sehingga Sang Bapak memutuskan urusan konsumsi diserahkan pada anak menantunya itu, karena sang Ibu tidak setuju dengan keputusan suaminya. 

Acarapun sudah semakin dekat waktunya, namun tak prnah ada komunikasi antar keluarga secara terbuka. Sang Ibu tak pernah diajak musyawarah perihal jalannya acara kelak. Setiap kali ditanya sang Bapak hanya berkata,"Semuanya sudah beres, sudah kuserahkan pada orang yang tepat". Ternyata jawaban itulah yang memicu pertengkaran hebat hari ini. Permasalahan demi permasalah selalu disimpan oleh sang Ibu,sehingga bagaikan bola salju semakin lama semakin membesar. Karena menurut cerita ibuku, yang selalu menjadi tempat curhatnya, sedari mereka menikah hingga kini suaminya tak pernah sepaham dengannya. 

Dari pertengkaran mereka, aku sebagai orang awampun bisa merasakan betapa sakitnya perasaan sang Ibu dalam posisi tak berdaya seperti itu. Seharusnya sang Ibu itu mendapatkan kasih sayang dari anak dan suaminya, mendapatkan bimbingan dari suami tercintanya, manakala ia salah melangkah.Bukannya malah hardikan yang ia terima. Bagaimana Ibu ini bisa bangkit untuk memperbaiki diri, jika lingkungan dan orang-orang yang seharusnya memberinya support malah terus menerus menjatuhkannya.

Bagaimanapun beliau adalah seorang Ibu, wanita yang pernah melahirkan anak-anaknya. Pastilah beliau juga menginginkan hal yang terbaik bagi anaknya. Disaat anak perempuannya akan memasuki babak baru dalam hidupnya, tentunya sang Ibu juga ingin memberikan sesuatu yang terbaik. Karena setelah ia menikah, nantinya ia akan menjadi hak suaminya secara penuh. Pastilah saat ini sang ibu sedang berada dalam suasana bahagia sekaligius sedih. Bahagia, karena bisa menyaksikan anaknya mengucap janji setia sehidup semati dengan pasangannya.Sedih karena harus menyerahkan putri kesayangannya pada lelaki yang belum ia kenal sebelumnya. Putri yang setengah abad lebih ini, menemani hari-harinya, selalu ada 24 jam untuk saling menjaga.

Tanpa kusadari air mataku berlinang membasahi tanah di taman yang belum sempat kusiram pagi ini. Ketika kudengar sang menantu menghujini pertanyaan pada ibu mertuanya, "Bu, aku ini siapa? Akukan menantumu? Tak seharusnya Ibu marah-marah padaku, marahlah pada suamiku, anak Ibu! Aku ini orang lain, bukan siapa-siapamu! Sudah 6 tahun aku tinggal disebelah rumah Ibu, rumah pemberian kalian untuk kami tinggali meski tanpa sertifikat di tangan kami. Setiap kali ada masalah denganku atau suamiku, Ibu selalu mengungkit-ungkit masalah ini. Kurang sabar apa aku, Bu? Kalau memang Ibu tidak ikhlas, ambilah kemabali, biar kami cari kontrakan! Aku tidak terima, Bu... tidak terima... diperlakukan begini, seperti maling. Ibu kira, aku tak mampu membeli seikat rambutan, Bu?"

Sang Bapak tiba-tiba memotong pembicaraan menantunya yang nadanya sudah tak terkendali. "Sudah-sudah, aku sudah bisa menilai mana yang sabar, dan mana yang tidak!" Seketika sang Bapak melihat ke arah istrinya sambil mengacungkan telunjuknya kearah muka istrinya dan melontarkan kata-kata yang tak layak diucapkan oleh seorang suami kepada istrinya. "Kamu itu sudah menikah denganku lebih dari 30 tahun, tapi kelakuan tak pernah berubah. Dasar otak busuk, ngomong gak pernah dipikir! Selama kamu masih jadi istriku, mau tidak mau kamu harus mengikuti keinginanku, karena aku suamimu! Percuma saja pakai kerudung, sholat sunnah berkali-kali tapi kalau sama kelauarga selalu ribut!" kudengar lirih ibu itu mengeluarkan kata-kata yang lagi-lagi membuatku merinding, "Kalau begitu, bunuh saja aku, Pak!" Sang Bapak langsung membentak dengan logat jawa, "Lha kok penakmen, kowe ngongkon-ngongkon aku! Lha opo aku iki burohmu, heh....!?" Seketika suasana hening, sesekali terdengar sesenggukan keluar dari mulut menantu dan ibu mertuanya.

Sang Bapak memecah keheningan, dengan memaki-maki istrinya kembali. "Lha dasar wong ora duwe maturnuwun, lha wong mantune meh nulung mertuane lan adhine sing meh duwe gawe kok malah diserik!" 

Sang istripun melakukan pembelaan,"Lha aku iki lhak iyo bojomu, Ibune anakmu? Lha kok aku ora mbok wongke? Atiku lara, Pak! Aku iki isih urip, duwe anak wedok ragil meh nikah, ora dijak rembugan piye-piyene acarane sesuk, malah Panjenengan ngajak rembugan wong liyo! Atiku lara tenan, Pak! Wes,,,patenano aku, ketimbang aku urip ora dianggep!"

Sang Bapak suaranya semakin meninggi, "Lho...Lha Dewi iki rak iyo dudu wong liyo to? Dewi kuwi mantumu, bojone anakmu! Utekmu dokok nang ndi?"
"Sudah, gak usah diperpanjang, malu...banyak orang lewat! Saiki anak-anak masih pada kerja, nanti malam kita bicarakan lagi kalo sudah pada kumpul. Tapi inget, Bu! ora usah macem-macem, kowe kudu manut aku, yen isih pengen dadi bojoku!"

Mertua, menantu, dan kedua cucunya pergi meninggalkan pertengkaran itu. Satu persatu masuk ke rumah masing-masing.

Alhamdulillah...Ya Allah...akhirnya selesai juga perang ini. Mudah-mudahan mereka menemukan jalan terbaik dari-Mu. Setelah suasananya sepi akupun mulai bangkit dari tempatku tertunduk kaku, tak berdaya dan tak tahu harus berbuat apa dalam situasi tersebut. Aku bagaikan pengecut dalam persembunyian. Tapi sungguh aku tak berdaya saat itu. Aku hanya bisa mengambil hikmah dari kejadian ini untuk hidupku dan orang-orang disekelilingku. Kelak jika aku berumah tangga harus ada keterbukaan, komunikasi yang baik, saling menjaga, menghargai, dan mengasihi. 

Dari sini aku hanya bisa berpesan kepada siapa saja yang hidup berumah tangga dengan mertua, harus bisa saling menghormati, dan menganggapnya seperti orang tua kita sendiri. Karena memang awalnya mereka adalah orang lain, namun setelah ijab dan qobul diucapkan didepan penghulu dan para saksi, serta diawali syahadatain, mereka menjadi orang tua kita yang sama kedudukannya dengan orang tua kandung. Maka perlakukanlah mereka dengan lemah lembut. Begitu juga mertua, harus memperlakukan menantunya layaknya anaknya sendiri. Dengan demikian akan tercipta sebuah keluarga yang sakinah, mawwadah, warahmah.

Akhir kata aku hanya bisa berdoa "Audzubillahimin dzalik...Semoga kita terhindar dari perbuatan yang demikian". Aamien...
Kita ambil sebagai pelajaran hidup, kita tinggalkan yang tidak benar. Semoga bermanfaat.