1 Desember 2011, awal bulan yang
indah, semoga menjadi pembuka hari-hari baru yang lebih baik. Kuawali dengan
niat “lillahi Ta’alah…” moga penuh berkah. Betapa tidak,,, pagi ini kami diajak
menghadiri Rapat Koordinasi Tingkat Kecamatan Pemberdayaan Masyarakat di Dalam
Kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara.
Awalnya kami ragu untuk menghadirinya, karena kami khawatir acara ini adalah
rapat intern yang tidak bisa diikuti sembarang orang. Sehari sebelumnya kami
memberanikan diri berkunjung ke kantor Taman Nasional untuk mematiskan perihal
acara tersebut. Alhamdulillah, kami mendapat sambutan positif dari para
pengelola Taman Nasional setempat. Mereka memperbolehkan kami hadir dalam acara
tersebut karena kami mempunyai tujuan yang sama yaitu pemberdayaan masyarakat
dan sekaligus untuk ajang mengenal dan dikenal masyarakat desa. Syukur
Alhamdulillah, serasa mendapatkan pelukan hangat dari seorang sahabat setelah hampir
dua bulan kami mencari sosok yang tepat untuk saling berbagi. Membicarakan
segala sesuatu yang telah terjadi sebelum kami ada di sini sampai beberapa
tahun ke depan yang berkaitan dengan masyarakat.
Positif thinking, adalah sesuatu
yang terus kami bangun dalam menghadapi siapapun dan apapun. Dari situ kami berharap,
selalu dimudahkan jalannya. Karena kami yakin sebagai manusia biasa, pastilah
kami banyak kekurangan. Kami akan terus belajar dan belajar dengan siapapun
yang kami temui, karena mereka adalah ladang ilmu bagi kami. Setiap kegiatan
akan kami ikuti dengan senang hati, karena bagi kami, “setiap kegiatan adalah
belajar”. Belajar menjadi lebih baik, berproses dengan alami dan mudah-mudahan
benar-benar dari hati. Moga Allah meridhoi…
Pukul 09.00 WIB kami memasuki ruang rapat, dipersilahkan menempati posisi sambil menunggu bebera undangan yang masih di luar. Kami perhatikan satu persatu, dari wajah mereka terpancar rasa antusias menghadiri rapat ini. Mereka datang dari perwakilan SPKP (Sentra Penyuluh Kehutanan Pedesaan) dari tiga kelurahan kecamatan Kepulauan Seribu Utara, perwakilan kecamatan, beberapa Ormas yang bergerak dibidang pemberdayaan masyarakat, dan perwakilan dari Sudin Perikanan. Acara dikemas dalam bentuk paparan dan dilanjutkan dengan diskusi. Jika tidak mengingat ada keterbatasan waktu, kami yakin diskusi ini akan terus berjalan dan tidak akan ada habisnya bahan yang akan mereka bahas.
Pukul 09.00 WIB kami memasuki ruang rapat, dipersilahkan menempati posisi sambil menunggu bebera undangan yang masih di luar. Kami perhatikan satu persatu, dari wajah mereka terpancar rasa antusias menghadiri rapat ini. Mereka datang dari perwakilan SPKP (Sentra Penyuluh Kehutanan Pedesaan) dari tiga kelurahan kecamatan Kepulauan Seribu Utara, perwakilan kecamatan, beberapa Ormas yang bergerak dibidang pemberdayaan masyarakat, dan perwakilan dari Sudin Perikanan. Acara dikemas dalam bentuk paparan dan dilanjutkan dengan diskusi. Jika tidak mengingat ada keterbatasan waktu, kami yakin diskusi ini akan terus berjalan dan tidak akan ada habisnya bahan yang akan mereka bahas.
Perlu dicoba cara rapat seperti, pasti seru. Apalagi Indonesia negara bahari, sebagai salah satu promosi wisata.
Mengenai rapat bawah laut selengkapnya bisa lihat di sini
Saat menyimak paparan dari masing-masing peserta, rasanya tak ingin satupun pembicaraan kami lewatkan. Kami ikut hanyut di dalamnya, karena yang mereka bahas tentang konservasi pantai, ekowisata, sosial ekonomi dan kebudayaan masyarakat pesisir. Semua itu mengingatkan kami pada masa-masa kuliah empat tahun silam. Karena selama empat tahun penuh kami mempelajari tentang itu semua. Sempat sesaat berasa seperti sedang mimpi, kami bisa ada dalam forum ini. Karena terbawa suasana yang benar-benar membicarakan tentang ekosistem laut, pantai, dan sosekbud masyarakat pesisir, kami seperti ada dalam ruang perkuliahan dengan dosen-dosen yang menguasai medan dengan baik, bukan hanya teori. Sejenak sempat berfantasi ada dalam ruang kuliah pasca sarjana yang masih tetap jadi obsesi masa depan. Kami yakin, Tuhan tahu apa yang nyata dan yang tersembunyi di dalam hati hambanya sekalipun. Optimis itu harus… usaha terus berjalan…bermimpi untuk hidup yang lebih baik.
Diakhir session, ternyata kami
diberi kesempatan untuk memperkenalkan diri. Sebisa mungkin kami manfaatkan
waktu yang singkat namun penuh arti ini. Kami perkenalkan diri, bahwa kami dari
PSP-3 (Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan di Perdesaan) salah satu program
dari Kementerian Pemuda dan Olahraga. Merupakan bentuk revitalisasi dari SP-3
yang sudah berjalan selama 22 tahun. Yang tak kalah pentingnya kami sampaikan
visi, misi, dan tujuan kami ditugaskan di pulau ini. Sambutan yang kami terima cukup baik, Alhamdulillah... lumayan satu langkah lebih baik. Banyak manfaat yang bisa kami ambil dari acara ini, yang bisa di serap untuk keperluan tugas kami selanjutnya.
Sampai session akhir tidak ada kejadian seperti ini
Sampai session akhir tidak ada kejadian seperti ini
Terima kasih sudah mengijinkan kami ada dalam ruangan ini, membahas suatu masalah untuk kemaslahatan umat dan demi keberlangsungan ekosistem yang ada. Kami perduli, meskipun kami bukan pribumi, tapi satu hal yang perlu kita sepakati bahwa "bumi kita satu" satu kawasan rusak dampaknya menyeluruh. Cobalah lebih bijak, kita berbuat bukan untuk diri pribadi, alangkah bahagianya jika kita mau perduli dan berbagi. Karena sesungguhnya kebahagiaan itu letaknya di dalam hati.
Selamat berkarya, untuk Negeri...
Mudah-mudahan kita bisa memasuki ruang rapat ini, membawa ide-ide cemerlang untuk kemajuan negeri
bukan untuk kepentingan pribadi
Keterangan: Semua gambar diambil dari search goole
Tidak ada komentar:
Posting Komentar